PEKANBARU – Gubernur Riau, Drs H. Syamsuar M.Si menargetkan pada tahun 2024 desa mandiri di Riau akan semakin bertambah sehingga Provinsi Riau terbebas dari desa miskin atau tertinggal dimasa-masa mendatang.
Hal ini disampaikan Gubernur pada sambutannya di acara rapat kerja penyelenggaraan urusan Pemerintah Desa se-Provinsi Riau di SKA Co-Ex Convention Center Pekan Baru, yang dihadiri oleh Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Budi Arie Setiadi dan seluruh Kepala Daerah Kabupaten, Anggota DPRD provinsi Riau, OPD dari setiap Kabupaten/Kota se-Riau serta seluruh Kepala Desa se-Provinsi Riau, Kamis (1/12/2022).
Menurutnya, bahwa di wilayah Riau saat ini sudah banyak mengalami peningkatan, yaitu terdapat 159 desa mandiri, 520 desa maju, 801 desa berkembang, 87 desa tertinggal dan 24 desa sangat tertinggal.
“Hal ini tentunya sejalan dengan misi ke tiga kami yang di tuangkan dalam RPJMD Riau 2019-2024 yaitu mewujudkan pembangunan ekonomi yang inklusif, mandiri dan berdaya saing”. Ujarnya.
Dalam kesempatan itu Gubri juga menerangkan, bantuan keuangan khusus akan terus diprioritaskan tehadap desa-desa di Riau untuk menjadi desa maju, adapun besaran Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Desa tahun 2023 adalah sebesar Rp: 278.425.000.000, dengan rata-rata per desa sebesar Rp. 175.000.000,.
“Namun perlu kami sampaikan, bahwa besaran yang akan diterima oleh desa tidak sama, tetapi diberikan secara proporsional sesuai dengan klasifikasi perkembangan BUMDesa di masing-masing desa”. Kata Gubri.
Sementara itu, Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Budi Arie Setiadi sebelum membuka acara raker tersebut mengatakan, bahwa Provinsi Riau memiliki prestasi baik dalam memajukan desa-desa diwilayahnya, hal itu dapat dilihat dari beberapa kemajuan yang telah diraihnya, seperti status desa yang meningkat menjadi desa mandiri, yang pada tahun 2019 hanya 10 desa, kini ditahun 2022 menjadi sebanyak 159 desa.
“Perkembangan kemajuan desa di Riau sangat signifikat. Sangat melejit, bahkan dari pantauan kementrian desa, Riau adalah salah satu provinsi yang pembangunan desanya sangat cepat”. katanya.
Di lanjutkan Wamen lagi, penyaluran dana desa di Riau dari 2019 sangat meningkat berkali lipat hingga 2022. Itu dilihat dari data yang telah dijabarkan oleh Gubernur Riau pada sambutan sebelumnya.
Lebih jauh Wamen mengatakan, hal ini sejalan terhadap komitmen Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo yang mana setiap daerah harus mampu membangun infrastruktur untuk pemberdayaan masyarakat di desa-desa agar bergerak lebih cepat.
“Dan persepsi pak Jokowi dengan membangunan daerah pinggiran memang memungkinkan untuk desa bergerak lebih cepat”. Pungkas Wamen. **(Red)