penamerah .co.id Tanjung Balai Karimun- Pemberitaan berapa Minggu lalu asal usul barang kegiatan bongkar muat di pelabuhan rakyat kalong kabupaten Karimun belum ada pihak bea cukai KPPBC TMP B Tanjung Balai Karimun memberikan tanggapan hasilnya laporan berapa Minggu. Ada oknum bea cukai saling lempar informasi persoalan jawaban laporan temuan tim media dan LSM di TKP pelabuhan kalong kabupaten Karimun provensi kepulauan Riau
Aktivitas kegiatan terdapat bongkar muat di pelabuhan tikus sering di namakan pelabuhan rakyat kegiatan masih berlangsung ada dugaan pengiriman barang pekan baru dan Pontianak dugaan asal barang dari luar negara tetangga. Aktivitas di pelabuhan tikus dan pelabuhan rakyat menjadi tempat para mafia penyeludupan menghindari pajak sampai sekarang masih berlanjut tidak jauh dari kantor bea cukai berapa menit perjalanan.
kegiatan Bongkar Muat berapa barang tong air plastik, kasur alat elektronik dan sofa kursi kebanyakan barang bekas ada juga dipelabuhan temuan motor, Barang dugaan datang dari luar negri selalu memanfaatkan masyarakat tempatan sebagai perkerja tukang angkat pelabuhan biar tidak terendus media dan Penegak hukum di wilayah
Dari penjelasan Medison Simamora ketua Kamtibmas Indonesia Kepri menyayangkan sikap bea cukai Karimun kurang maksimal penindakan, seharus informasi yang di berikan media, LSM masyarakat harus di sikap tegas Jagan saling lempar bola ke petugas lainya. Laporan dari media, LSM , masyarakat di TKP seharus terima dengan baik karena memberikan informasi. sikap atasan mencermin tidak bagus dimata publik masa atasan harus kondirnasi kebawahan dulu. Namun bea cukai P2 Karimun alasan langsung hubungi bawahanya , ini sudah tidak mengikuti standar operasional lagi pengawasan bea cukai KPPBC TMP B Tanjung Balai Karimun. Namun nama baik bea cukai Tanjung balai Karimun dimata publik sangat baik jagan sampai ada pandangan masyarakat jelek gara ada oknum bermain antar pengusaha.’katanya
Perkumpulan Ketua Medison Simamora Kamtibmas Indonesia Kepri menghimbau Petugas bea cukai dalam melaksanakan tugas harus transfaran, Jagan menutupi barang bekas dugaan datang dari luar negeri . Seharus pihak bea cukai saling terbukaan publik bisa terpantau oleh masyarakat, LSM dan pihak Wartawan. Kenapa harus saling lempar melempar persolan ini. Dalam waktu dekat ini saya akan menyurati menteri keuangan dan lapor pusat ada dugaan barang bekas menjadi barang baru temuan kami” (Untuk barang barang berupa drum dan kasur berdasar data dari CEISA merupakan barang baru).’ Tegasnya
Masih lanjut’ Medison Simamora ‘menyatakan anggota investigasi Kamtibmas Indonesia Kepri lapangan seperti contoh kemaren berapa minggu lalu ada temuan lokasi wilayah Karimun ada ekspedisi barang masuk dari Batam melalui pelabuh tikus. Pihak pengusaha harus kordinasi dulu kepada oknum P2 bea cukai KPPBC TMP B bagian penidak tanjung balai Karimun, seharus penindakan melakukan tugas yang benar, kenapa harus ada kordinasi baru bisa di tindak lanjuti laporan.katanya
Namun ini salah contoh tidak benar yang di tujukan oleh oknum tersebut. Langsung tim investigasi menghubungi melalui telpon ada temuan kapal bawa bekas di tempat TKP. Alasan P2 bea cukai KPPBC TMP B Karimun kepada tim media, LSM langsung saja hubungi bawahnya Oknum BB, masa atasan harus kondirnasi dulu Sama bawahnya pungkasnya
Padahal sampai saat ini di tanjung balai Karimun sendiri belum ada pelabuhan resmi untuk kegiatan bongkar muat impor dan ekspor. Untuk pelabuhan dengan status kawasan pabean hanya pelabuhan roro parit rempak dan pelabuhan penumpang taman bunga dengan lay out lama sebelum renovasi.(red)