Meranti, PenaMerah.co.id – Sebanyak 25 warga desa Sungaitohor kecamatan Tebing Tinggi Timur mengikuti pelatihan pembuatan pupuk kompos dengan memanfaatkan limbah padat dan cair dari proses pembuatan tepung sagu. Kegiatan ini dilakukan oleh PM Haze dan Lembaga EKA yang merupakan lembaga lokal dari desa Sungaiohor. Kamis 20 Oktober 2022
Albanik sebagai ketua Lembaga Eka mengatakan ” pelatihan ini merupakan bagian dari memperkenalkan kepada masyarakat desa Sungaitohor dalam pemanfaatan limbah sagu untuk dijadikan pupuk padat dan pupuk cair yang dapat digunakan untuk menjadi pupuk dalam usaha pertanian masyarakat kita.
“Adapun tujuan dari pelatihan ini merupakan bagian dari memperkenalkan kepada masyarakat Desa Sungai Tohor dalam pemanfaatan limbah sagu yang mana dijadikan pupuk” terang Albanik kepada media
Dengan adanya pelatihan ini diharapkan limbah sagu baik air maupun repunnya bisa dimanfaatkan untuk menjadi pupuk alternatif sehingga limbah tersebut tidak terbuang sia-sia”. Albanik menjelaskan.
“Dengan adanya pelatihan ini diharapkan limbah sagu baik airnya maupun repunya bisa dimanfaatkan menjadi pupuk alternatif sehingga limbah tersebut tidak terbuang.
Lanjut albanik lagi Limbah dari pengolahan sagu terbagi dalam beberapa bagian diantaranya uyong yang merupakan kulit luar dan biasanya hanya dibakar di lokasi bangsal sagu,Limbah lainnya adalah repu yang merupakan sisa ampas batang sagu yang telah digiling dan biasanya juga dibuang di sekitar bangsal penggilingan sagu. Limbah terakhir adalah Ari rendaman atau air endapan sagu yang juga dibuang ke sungai atau ke dibuang ke sekitar bangsal.
“Limbah pengolahan sagu terbagi dalam beberapa bagian diantaranya uyong yang merupakan kulit. Luar dan biasanya dibakar dilokasi kilang atau bansal sagu,limbah lainnya adalah repu yang merupakan sisa ampas batang sagu dan limbah terakhirnya adalah Ari rendaman atau air endapan sagu”terang Albanik
Atas dasar itu PM Haze dan EKA menginisiasi pelatihan ini agar limbah sagu dapat di manfaatkan menjadi pupuk organik cair atau pupuk organik padat, tentu saja dengan menambahkan bahan-bahan lain yang ada di sekitar desa ini.
Sementara itu Arie selaku tim PM Haze yang hadir di desa Sungaiohor ketika sedang berbincang bincang dengan media” limbah air sagu dan repu sagu merupakan bahan organik yang tentunya sangat kaya nutrisi bagi tanaman jika dikelola dengan baik dengan cara dikomposkan atau difermentasikan untuk menjadi kompos cair. Dengan demikian masalah pupuk pertanian di masyarakat dapat menggunakan cara tersebut sebagai alternatif bagi petani di desa Sungaiohor”.
“Limbah air sagu dan repu sagu merupakan bahan organik yang tentunya sangat kaya nutrisi bagi tanaman”
Masyarakat perlu di latih agar memiliki pengetahuan cara mengelola dan memanfaatkan limbah sagu tersebut sehingga limbah sagu tidak lagi terbuang”. Terang Arie.
“Masyarakat harus mengetahui cara mengolah dan memanfaatkan limbah sagu sehingga limbahnya tidak terbuang lagi”
Selain melatih membuat kompos dari limbah sagu masyarakat juga dilatih membuat pestisida nabati dari berbagai buah dan daun-daun tanaman lokal yang ada di desa ini.
“Tidak hanya membuat kompos dari limbah sagu,masyarakat juga dilatih membuat pestisida nabati dari berbagai buah dan daun dauanan tanaman lokal”
Kegiatan pelatihan ini di tutup dengan pelatihan sambung pucuk dan sambung mata untuk berbagai tanaman buah-buahan dan Kegiatan pelatihan ini di pandu langsung oleh bapak Jumiri yang merupakan praktisi pertanian organik dari Medan sumatra Utara.